Jumat, 14 Maret 2014

Surat Untuk Negara Part II


SURAT PEMBERITAHUAN !!

Bersama surat ini kami beritahukan kepada Presiden Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan seluruh para pejabat di Pemerintahan negeri ini, kami masyarakat Sumbar-Riau,Sumut dalam keadaan baik-baik saja. Kabut asap yang melanda daerah kami bukanlah sesuatu yang terlalu kami persoalkan, kami bisa mananggulanginya sendiri ta
npa harus meminta belas kasihan dari pemerintah pusat. Kami sudah terbiasa bekerja keras dan mandiri. Kami bukanlah masyarakat yang manja dengan Subsidi, lagian kapan lagi kami menghirup udara kotor?

Bukannya kami angkuh dengan tidak mangemis-ngemis bantuan, tapi kami sadar dan mengerti kalau Pemerintah sekarang sedang sibuk mengirimkan bantuan mencari Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang seminggu lebih yang mengangkut 239 penumpang. Kami juga paham keselamatan 239 penumpang dari banyak asal negara lebih penting dari pada keselamatan jutaan penduduk Sumbar-Riau,Sumut disebuah pulau Sumatera yang jauh dari Jakarta. Jauh dan sangat jauh, hingga kalian lupa kalau Pulau Sumatera adalah Indonesia juga dan banyak juga penghasilan alamnya.

Untuk para Caleg dan Anggota Dewan yang sedang sibuk promosi dalam rangka mencalonkan lagi menjadi anggota Dewan untuk periode selanjutnya, kami berharap untuk istirahat sebentar memajang foto-foto, brosur atau pun spanduk-spanduk di pohon-pohon, tiang listrik dan tempat lainnya. Bukan karena kami berharap bantuan kalian untuk menanggulangi bencana asap, tapi semua ini demi kebaikan kalian juga. Kami cemas foto-foto yang kalian pajang ikut merasakan akibat buruk dari kabut asap, kasihan foto-foto kalian nantinya kena Asma.. 


"Oh ini hanya lelucon, jangan dianggap serius, mana mungkin foto si benda mati kena asma". 

Bukan itu maksud kami sebenarnya. Yang kami maksudkan, foto-foto yang kalian pajang itu percuma saja, karena tidak akan kehilatan senyum manis kalian terhalang asap tebal,Lebih baik tunjukkan satu bukti yang berarti buat negara dari pada memajang photo "Ganteng/Cantik" kalian.

Dan terakhir kepada para pambakar hutan, baik yang dilakukan karena kehendak sendiri atau pun karena suruhan dari 'Juragan' masing-masing, semoga Rupiah atau 'Ringgit' Maupun Dollar yang kalian dapatkan dari upah pembakaran hutan bisa menghidupi keluarga kalian dengan layak, dan kalau seandainya ada lebihnya tolonglah beramal kepada masyarakat yang membutuhkan Masker


Wassalam Warga Sumatera.....