Sabtu, 24 November 2012

Gue,"Life Is Cruel,Man"

Nama gue Sameer (dgn logat jakerte nye).cukup sameer aja,sobat semua gak perlu tahu siapa nama lengkap gue,gak penting banget!!!,Buat apa coba,sobat harus tau nama lengkap seseorang?buat apa?gak ada gunany kan,lagian gue juga gak penting2 banget di hidup sobat.

Sobat gak bakalan tahu nama lengkapnya kalo sobat emank gak tau.jadi sobat pembaca boleh panggil gue Sameer Ngehe,samir gokil ato Sameer Jelek,ato boleh juga "Sameer" saja!!! Yg terakhir nama panggilan gue suka.

Gue bakal terus inget sama semua orang2 yg manggil gue "Sameer Is The Best"!,klo soal Jelek gue gak pernah mikirin,mungkin sudah bawaan nya,mau di apa2in juga emang gue jelek,,(sambil ngaca di cermin wek,,wek,,wek).nah itulah gue mas/mbakbro,tapi kalau alasan smart tadi menurut sobat semua emang bener,ya bagus kan?Gue pinter,kan?ya,gak? Ya aja deh,daripada sobat benjut hee,,,hee,,hee,,.

Gue tahu meskipun semua cewek2 di luaran sana sebel lihat wajah gue,tapi mereka gak bisa nutupin mata mereka yg berbinar-binar(cieee,,cieee,wooow sambil b'gang 6 style),Berbinar-binar, Ini hasil pelajaran Bahasa Indonesia yang baik.selain Matematika,Bahasa Indonesia satu-satunya pelajaran yg mengisi Rapor gue dengan angkah sembilan!,klo pelajaran lainny? Jangan ditanya !It's really hot,masbro/mbakbro..

(Wkwkwkwkwk sambil kerasin volume hape yg lagi muter lagu lama God Bless,"panggung Sandiwara")

"Dunia Ini,Panggung Sandiwara....
Ceritanya Mudah Berubah
Kisah Mahabrata Atau Tragedi Dari Yunani...
Mengapa Kita Bersandiwara..."

Hmmm,Samir suka syair lagu lawas itu.pas banget sama kenyataan hidup ini.pas banget buat orang2 yg suka bersandiwara.Gue paling benci sandiwara,paling muak sama sopan santun yg disertai kepura-pura-an.bagi Samir,sopan-santun cuma melahirkan kepura-pura-an ato malah kemunafikan semata.Omong Kosong.Bullshit!,
kenapa kita gak ngomong apa adanya tentang segala hal?
kenapa kita gak ngomong benci ato muak ato gak suka kalau kita benci,muak,ato gak suka?.
Kenapa kita harus menyembunyikan perasaan kita atas nama "SOPAN-SANTUN"( sengaja gue tandai besar2,agar digunakan sebaik2nya tanpa embel2)

Kalo mikirin tentang sopan-santun dan kemunafikan,gue jadi lebih hormat sama banci2 yang berani menjadi diri sendiri apa adanya,gak peduli orang2 melecehkan dan menghina pekerjaan mereka,dari pada kebanyakan orang2 petinggi yg selalu menyembunyikan kebohongan, kepura2an juga kesombongan(*maaf*tapi gak semuany ya).

Seandainya gue boleh milih,gue akan milih utk bebas dari Rutinitas(ya setidakny gak terkantuk2 seperti hari kemarin lah).seandainya gue boleh milih,gue mau dilahirkan sebagai anak yang TERHORMAT.seandainya gue boleh milih,gue mau jadi anak yang JENIUS!!! Seperti ALBERT EINSTEIN,tapi untuk hal kayak gitu,tuhan (allah) gak ada pilih memilih.gak ada multiple choice.itu adalah kenyataan hidup yg gak bisa ditawar2 oleh semua orang.sama halnya seperti kenyataan bahwa Gue hanya si Sameer yang aneh.orang memang menganggap gue aneh dan gokil.Gak terduga.sepintas gue terkesan Lucu dan Pendiam,tapi sekejap kemudian gue bisa jadi ganas,dan bahkan lebih bersuara,terutama kalo ada yang di BAWAH tertindas oleh yang di ATAS,

Gak banyak orang tahu tentang Gue,karena gue gak pernah ber ORASI di mana2,Gue hanya anak muda biasa aja yang punya cita-cita terlupakan,yang banyak orang tau gue adalah seorang penolong.selebihnya,gue sama dengan jutaan anak muda seumuran gue di sumatera ato di luar sumatera.gak ada yg luar biasa dari diriku,hanya ada sedikit kelebihan.

Soal bakat dan cita-cita,Sameer yakin banyak juga anak2 Muda/Mudi yang sekarang memilikinya.lihat aja berbagai ajang kontes di tivi2,peserta yg ikut audisi pasti ratusan ribu!,Tapi kalo gue sih ogah ikut audisi kayak gitu,karena "BANYAK JALAN MENUJU KESUKSESAN".bukan apa2,soalnya gue yakin gak bakalan lolos dengan ILMU saya yang tak seberapa,karena di Ind*nesia itu masih banyak dengan kebohongan,dan terlebih tidak menghargai sesuatu bakat yg paling kecil.maka dari itu gue punya konsep sendiri untuk menelurkan bakat tersebut walopun tidak terlihat sama yg di ATAS,yg jelas terlihat di mata sobat pembaca dan orang di sekitar gue,ini juga kenyataan hidup yang harus gue pahami.Realitas yang harus gue terima.(Mulai masuk Reff-nya nih kisah)

Gue hidup berdua aja sama nyokap gue yang sudah JANDA sejak umurku tujuh atau delapan tahun,kalo gak salah.mungkin karena dibesarkan hanya oleh nyokap sendirian,gue jadi kelihatan Berani,Tegar untuk menatap ke depan.atau ini memang sifat bawaan gue dari lahir.Figur seorang Bokap samar2 masih membekas di MEMORI gue,terlebih membekas kala gue ngeliat foto-foto bokap yang masih tersimpan dengan rapi oleh nyokap,walaupun sudah sedikit pudar warnanya termakan USIA,kenyataan ini juga bukan hal yang luar biasa.Kala itu tragedi kecelakaan Lalu Lintas yang menimpa bokap gue yang harus meninggalkan aku,kakakku,juga nyokap gue untuk yang selama-lamanya,tidak sedikit orang2 yang bernasib seperti gue,mungkin ini sudah di takdirkan oleh sang pemilik,Gue sendiri gak tau apa penyebab tragedi saat itu,nyokap juga gak mau banyak bercerita tentang kejadian Tragedi tersebut.Sameer hanya berpesan untuk sobat pembaca,kalo sedang melakukan berbagai aktivitas dijalan raya untuk Selalu berhati-hati,"lebih baik kita terlambat 5 menit dirumah,daripada kecepatan 5 menit dirumah sakit" (semoga diterapkan)

Lanjooot

"Perginya Bapak mu adalah keputusan sang pemilik,dan kita semua harus tegar menerimanya,kita jangan membenci sama yang maha kuasa"

inilah kata2 yang sangat kuat,yg keluar dari bibir nyokap.akhirnya gue juga mulai gak mau terlalu mikirin lagi soal tersebut.gak ada gunanya meratapi hal yang sudah terjadi,gue juga gak mikir2 yang jelek kepada tuhan,gue anggap saja ini sebuah misteri yang harus gue jawab dalam menjalani kehidupan ini.Entah sampai kapan...

Life must go on!,Masa hidup terus selesai hanya karena masalah ini?Masa hidup berakhir hanya orang tua laki-laki gak ada?Yang benar ajah Sameer!,
Gue percaya 1000% sobat anak konglomerat,anak janda pedagang(kayak gue),anak yatim-piatu,anak bupati atau gubernur,atau bahkan anak jendral dan presiden sekalipun,itu semua sama saja!,
Yang ngebedain cuma jadi apa dia di kemudian hari.Pecundang atau Pemenang.Pemenang pasti orang tangguh dan kuat,kalo Pucundang pasti manusia Letoi tanpa daya,cengeng,dan menyebalkan.

Albert Einstein,Samuel F.B.Morse,Alexander Graham Bell,Edwin Howard Armstrong,Martin Lhuter King,sampe grup band jadul kayak The Beatles sekalipun,sebelumnya juga bermula dari anak-anak muda seperti gue.Anak-Anak muda yang gak jelas juntrungan dan hidupnya.Tapi mereka berjuang keras.mereka punya tujuan yang pasti dalam hidup.mereka jadi spesial menaiki tangga popularitas dan kesuksesan,tentu setelah perjuangan berdarah-darah yang udah mereka lalui.Mereka jadi pemenang. Dari hidup yang mereka jalani.mereka berhasil mengalahkan tantangan yang mereka hadapi.Mereka bukan pecundang meski mungkin kerap kalah juga.Tapi,sekali lagi,mereka sebelumnya juga pasti sama Noraknya dengan gue (Sameer).

Ind*nesia tempat segala stress bersarang dan memangsa penghuninya.Anak-anak muda seperti gue stress mikirin Rutinitas,stress ngadepin masalah,stress gak punya cewek,dan stress2 lainnya.para ortu stress nyari duit,stress mikirin anak,stress mikirin kerjaan,stress mikirin selingkuhan,stress kena macet tiap hari,dan segudang stress lainnya,semua orang stress dan semua orang nyari obat utk nyembuhin stressnya,ada yg ke cafe,ada yg belanja tanpa peduli punya duit apa gak,dan tak jarang juga ada yg selingkuh,Dll.nyokap sering menasehatiku untuk selalu menjadi yang terbaik dimata orang2,dgn nasehat itu dia ngajarin gue supaya tahan sama tekanan kerasnya kehidupan ini,ini yang membuat saya tambah sayang ama nyokap,gue siap ngelindungin dan ngebelain dia dari segaka hal yg menganggunya...

Gue hanya punya Nyokap.karena itu,tadinya gue suka ngiri ngeliat orang2 yg keluarganya utuh dan lebih terhormat.tapi ternyata orang2 suka ngiri juga ngeliat gue sama nyokap yang sayang dan selalu kasih perhatian sama gue,Sameer jadi bingung.daripada bingung tak karuan,gue berhenti ngiri dan nerima keadaan apa adanya.

Lantas gue jadi lucu,soalnya mau ngiri aja saling rebutan ?memang gue anggota DPR yang selalu rebutan duit rakyat tanpa peduli ama rakyat?
(Eh,bahaya nggak sih ngomong kayak gini di zaman sekarang ini?peduli setan,mau bahaya kek,mau nggak kek!,gue kan hanya ngomong yang sebenarnya? Kan.).itulah yang di ajarkan sama semua guru dan semua orang tua?tapi kenapa mereka sendiri sulit nerima kalau anak2 ngomong apa adanya?

Sampe sekarang,gue masih belum nemu jawaban yang memuaskan untuk pertanyaan sederhana:mengapa kita dipaksa untuk menjalani kehidupan ini?

To Be Continue....